Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis-Jenis Tusuk Dasar Menjahit dan Cara Melakukannya

source: freepik.com

Dalam seni menjahit, pemahaman tentang berbagai jenis tusuk dasar adalah kunci kesuksesan menciptakan karya yang rapi, kuat, dan estetis. Tusuk-tusuk ini tidak hanya menjadi dasar bagi berbagai proyek menjahit, tetapi juga merupakan fondasi bagi keterampilan yang lebih lanjut dalam seni kreatif ini. Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui jenis-jenis tusuk dasar menjahit yang sering digunakan!

Jenis-Jenis Tusuk Dasar Menjahit

Tusuk dasar menjahit adalah teknik dasar atau jenis tusukan yang sering digunakan dalam kegiatan menjahit. Ini adalah keterampilan dasar yang perlu dikuasai oleh siapa pun yang ingin mempelajari seni menjahit. Tusuk dasar menjahit terdiri dari berbagai jenis, antara lain:

  1. Tusuk Jelujur 

source: WikiHow.com

Tusuk jelujur mempunyai arah horizontal dan jarak tusukannya sama panjang. Dalam tusuk jelujur, jarum dimasukkan ke atas dan ke bawah kain secara berurutan hingga membentuk jahitan yang terlihat seperti garis lurus.


Tusuk lurus digunakan untuk berbagai tujuan, seperti menyatukan dua lapis kain, membuat garis hiasan atau pola yang sederhana, atau sebagai langkah awal dalam berbagai teknik menjahit yang lebih kompleks. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan teknik tusuk jelujur: 

  • Potong benang sesuai kebutuhan dan masukkan ke dalam jarum dengan ujung yang tajam. 

  • Tempatkan jarum di bagian belakang kain, dorong ke depan melalui kain, kemudian keluarkan jarum melalui permukaan kain. 

  • Panjang tusukan bisa disesuaikan dengan kebutuhan. 

  • Setelah menarik benang sepenuhnya, masukkan kembali jarum ke bagian kain yang sama atau sedikit di depan titik sebelumnya. 

  • Tusuk ke atas dan keluarkan jarum melalui permukaan kain lagi. Lakukan proses ini secara berulang-ulang hingga mencapai baris akhir yang diinginkan. 

  1. Tusuk Feston

source: WikiHow.com

Tusuk feston digunakan untuk merapikan tiras atau tepi kain yang terurai. Teknik ini juga dapat dipakai untuk menambahkan detail dekoratif pada kain yang digunakan untuk bordir. Berikut langkah-langkahnya: 

  • Potong benang dan masukkan ke dalam jarum sesuai kebutuhan. 

  • Mulailah dengan membuat beberapa tusukan lurus kecil di sepanjang tepi kain. Ini akan memberikan dasar untuk tusuk feston. 

  • Setelah membuat beberapa tusukan lurus kecil, buat tusukan melingkar kecil yang mengelilingi ujung tusukan lurus terakhir. Ini dapat dilakukan dengan membuat tusukan diagonal ke arah luar dari ujung tusukan lurus, dan kemudian membuat tusukan diagonal lainnya kembali ke arah dalam, membentuk pola seperti huruf "V" atau seperti melingkar. 

  • Ulangi langkah ini secara berulang-ulang, membuat tusukan melingkar kecil yang teratur di sepanjang tepi kain. Pastikan untuk menjaga ukuran dan jarak tusukan yang konsisten untuk hasil yang merata. 

  1. Tusuk Batang

source: WikiHow.com

Tusuk batang digunakan untuk menciptakan garis halus dan kontinu dengan tekstur yang mirip dengan batang tumbuhan, tulang belakang hewan, atau garis-garis pada desain bordir yang memiliki efek tiga dimensi. Berikut langkah-langkahya: 

  • Potong benang dan masukkan ke dalam jarum sesuai kebutuhan. Pilih warna dan jenis benang yang sesuai dengan proyek. 

  • Mulailah dengan membuat satu tusukan kecil di permukaan kain dari bawah ke atas. Keluarkan jarum melalui kain di titik awal jahitan. 

  • Setelah membuat satu tusukan kecil, masukkan kembali jarum ke kain beberapa milimeter di depan titik awal. Dorong jarum ke bawah dan keluarkan jarum di sepanjang garis yang ingin dibuat. Pastikan jarum berada pada sisi yang sama dari garis di setiap langkah. 

  • Lanjutkan dengan membuat tusukan-tusukan berkelok yang rapat dan konsisten sepanjang garis yang ingin dibuat. Cobalah untuk menjaga panjang dan sudut tusukan seragam untuk menciptakan tampilan yang merata. 

  1. Tusuk Rantai

source: WikiHow.com

Tusuk rantai menghasilkan garis fleksibel dan memiliki tampilan seperti rantai. Teknik ini  cocok untuk membuat garis kontur, batang tumbuhan, atau hiasan pada berbagai proyek menjahit. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan teknik tusuk rantai:

  • Mulailah dengan menusukkan jarum ke permukaan kain dari belakang ke depan di titik awal yang telah ditentukan. Biarkan ujung benang tetap longgar di bagian belakang kain. 

  • Sementara benang masih tetap longgar di belakang kain, tarik jarum ke atas dan kembali menusuk kain dari depan ke belakang hanya beberapa milimeter di depan titik awal. 

  • Sebelum menarik benang sepenuhnya, masukkan jarum melalui loop (benang berbentuk lingkaran) yang terbentuk. Pastikan jarum melewati loop di atas benang yang terletak di sepanjang tepi loop. Ini akan membentuk titik kunci untuk mengunci loop.

  • Ulangi proses ini untuk membuat loop-loop berikutnya. Untuk membuat loop berikutnya, dorong jarum ke depan dari bagian belakang kain beberapa milimeter di depan titik kunci sebelumnya, tarik jarum ke atas dan kembali menusukkan kain dari depan ke belakang, lalu kunci loop baru dengan menusukkan jarum melalui loop di atas benang. 

  • Lanjutkan proses membuat loop dan menguncinya hingga mencapai panjang atau bentuk yang diinginkan. 

  1. Tusuk Pipih

source: WikiHow.com

Tusuk pipih adalah jenis tusuk yang digunakan dalam bordir untuk mengisi area dengan benang secara rata dan padat. Teknik ini umumnya digunakan untuk membuat hiasan, berupa bunga, mata, hidung, dan berbagai bentuk lain. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan teknik tusuk pipih: 

  • Potong benang dan masukkan ke dalam jarum sesuai kebutuhan. Pilih warna dan jenis benang yang sesuai dengan proyek. 

  • Tentukan area yang akan diisi dengan tusuk pipih. Biasanya, area yang lebih besar atau yang membutuhkan warna yang sama akan diisi dengan tusuk pipih. 

  • Mulailah dengan membuat satu tusukan kecil di salah satu ujung area yang akan diisi. Keluarkan jarum melalui kain di samping area yang telah ditentukan. 

  • Setelah membuat tusukan awal, buat tusukan bersebelahan satu sama lain yang berjalan sejajar dengan tepi area yang ingin diisi. Pastikan tusukan-tusukan ini rapat dan bersentuhan satu sama lain untuk menciptakan permukaan yang rata dan padat. Lanjutkan dengan membuat tusukan pipih yang teratur dan padat hingga membentuk desain yang diinginkan. Pastikan untuk menjaga kekompakan tusukan dan konsistensi warna benang untuk hasil yang rata dan menarik.


Nah, itu dia penjelasan seputar jenis tusuk dasar menjahit. Bagi Anda yang tertarik dalam dunia industri tekstil, keterampilan ini menjadi skill yang perlu dikuasai. Silahkan membaca dengan saksama dan ikuti langkahnya dengan benar untuk meminimalisir kesalahan. Semoga membantu, ya.

Posting Komentar untuk "Jenis-Jenis Tusuk Dasar Menjahit dan Cara Melakukannya"

chatarrow