Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahan Kain Parasut dan Taslan untuk Jaket


Saat membeli jaket anda harus mengetahui perbedaan bahan dan menyesuaikannya dengan kebutuhan aktivitas tubuh. Seperti mengetahui perbedaan bahan kain parasut dan taslan untuk jaket hingga cara perawatannya juga sangat penting.

Pasalnya, bahan jaket berbeda-beda sehingga anda perlu mengenali terlebih dahulu agar lebih tepat dalam memilih. Tidak hanya mengenal perbedaan bahan parasut dan taslan, tetapi juga harus mengetahui jenis hingga cara merawatnya.


Pengertian Bahan Kain Parasut dan Taslan untuk jaket

Penggunaan jaket dalam keseharian tentu bermanfaat, bahkan bermacam jenis bahas jaket juga menyesuaikan dengan kebutuhan setiap orang. Akan tetapi, tidak  dikit orang yang paham dengan jenis bahan dan fungsi yang berbeda.

Biasanya bahan kain parasut dan taslan untuk jaket juga memiliki banyak jenis dan setiap orang harus bisa membedakannya. Namun, ada baiknya untuk mengenal tentang kedua bahan tersebut sebelum mengenal jenisnya yang beraneka ragam.

1. Kain Parasut

Kain parasut termasuk sejenis dengan kain polister yang berasal dari bahan sintesis, bahan ini memiliki ciri tipis dan ringan. Pembuatan bahan parasut ini menggunakan hasil pengolahan minyak bumi dan berproses kembali menjadi serat fiber poli.

Penggunaan bahan parasut biasanya tidak cocok untuk aktivitas di cuaca panas karena tidak bisa menyerap keringat. Meskipun begitu, parasut tergolong bahan yang mudah kering dan tidak menimbulkan bau, serta lebih mudah membersihkannya. 


2. Kain Taslan

Selain kain parasut, tentu banyak yang penasaran untuk mengenal tentang bahan kain taslan untuk jaket. Bahan kain taslan terbuat dati benang sintesis serta nilon bertekstur dengan metode air jet teksturing. 

Kain taslan biasanya memiliki ciri khas daya tahan tinggi, anti angin, anti air, kuat, lembut, serta ringan. Jaket dan jas hujan sering menggunakan bahan kain taslan ini, namun lebih banyak jaket yang menggunakan bahan satu ini.


Jenis Kain Parasut

Bahan kain parasut dan taslan untuk jaket mungkin sering orang temui meskipun tidak paham perbedaannya. Akan tetapi, bahas parasut lebih sering orang temui saat membeli jaket karena sering menjadi furing atau lapisan pelindung.

Bahan kain parasut memiliki ciri bahannya yang ringan dan tipis serta tidak mudah menyerap keringat memiliki fungsi untuk aktivitas tertentu. Bahkan bahan parasut terbagi menjadi 2 jenis yang memiliki karakteristik dan fungsi masing-masing.

1. Parasut Milky

Jenis bahan kain parasut yang pertama adalah parasut milky atau bahan parasut yang memiliki lapisan coating berwarna putih susu. Biasanya bahan jenis parasut milky ini juga sering digunakan sebagai bahan pembuatan jaket bahan parasut.

Bahkan parasut jenis milky ini bisa menolak air mengalir atau bersifat water-resist meskipun tidak tahan genangan air. Selain itu, harga bahan kain parasit milky tergolong murah sehingga dapat menjangkau semua kalangan masyarakat.



2. Parasut Bening

Biasanya bahan kain parasut dan taslan untuk jaket ada beragam jenis yang perlu orang ketahui, salah satunya jenis bahan parasut. Parasut memiliki jenis bahan parasut bening dan jaket juga sering menggunakan bahan parasut bening ini.

Sebenarnya parasut bening hampir sama dengan parasut milky, hanya saja lapisan coating berwarna bening. Tidak hanya itu, parasut bening juga bersifat water-resist sehingga tahan terhadap air serta lebih banyak penggunaannya.


Jenis Kain Taslan

Jaket memang menggunakan kain yang berbeda-beda sesuai fungsi dan menyesuaikan dengan kebutuhan aktivitas. Tidak hanya menggunakan bahan kain parasut saja, jaket bahan taslan yang lembut dan memiliki daya tahan tinggi sering menjadi favorit masyarakat.

Biasanya bahan taslan ini lebih orang temui karena penggunaannya yang beragam tidak hanya pada jaket saja. Ada 3 jenis bahan taslan yang kerap beredar secara umum atau beredar di pasaran sehingga perlu orang ketahui.

1. Taslan Milky

Bahan kain taslan yang pertama ada taslan milky, taslan milky ini memiliki ciri khas pada bagian coating dalam berwarna putih susu. Bahkan bahan taslan milku bersifat water-resist atau tahan terhadap air lebih tahan ketimbang parasut.

Pasalnya, bahan satu ini memiliki kerapatan yang tinggi dan permukaan yang licin, bahkan dapat menyerap keringat dan mudah kering. Biasanya rumah produksi atau pabrik kerap menghuankan taslan milky ini untuk membuat jaket, tas, atau bean bag.

2. Taslan Coating Bening

Bahan kain parasut dan taslan untuk jaket memang beragam, termasuk bahan kain taslan yang memiliki beberapa jenis. Salah satunya jenis taslan coating bening yang memiliki karakteristik tidak jauh berbeda dengan jenis taslan milky.

Taslan coating bening memiliki coating berwarna bening pada bagian dalamnya serta bersifat water-resist atau tahan air. Dan penggunaan kain jenis ini paling banyak untuk sofa bean bag, selain itu untuk jaket dan tas.

3. Taslan Balon

Ada beberapa jenis dari bahan taslan dan salah satu jenis yang pasaran adalah jenis taslan balon yang kerap beredar di masyarakat. Sebenarnya taslan balon memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan jenis lainnya, perbedaannya hanya bagian coating balon pada bagian dalamnya.

Selain itu, taslan balon juga tahan air atau bersifat waterproof, kerapatan yang cukup tinggi dapat menghalau air agar tidak tembus. Bahkan kain jenis ini juga ringan dan mudah melipatnya, biasanya kain ini berguna untuk pembuatan tenda bukan pakaian.


Cara Perawatan Kain Parasut dan Taslan

Mengenal tentang bahan kain parasut dan taslan untuk jaket tidak lengkap rasanya jika tidak mengetahui tentang cara perawatannya. Tentu semua orang memiliki jaket yang awet atau tidak mudah rusak dengan merawatnya secara baik dan benar.

Termasuk juga jaket kain parasut dan taslan memiliki cara perawatan yang berbeda sehingga tidak bisa sembarangan. Oleh karena itu, untuk merawat bahan parasut maupun taslan bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Perawatan Kain Parasut

Untuk merawat jaket berbahan parasut mungkin terlihat mudah karena mudah untuk memberahikannya serta mudah kering. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu orang perhatikan dalam proses pencucian jaket bahan ini.

  • Rendam jaket selama 15 menit dalam air detergen untuk mengangkat kotoran yang menempel.
  • Setelah itu, kucek bagian jaket yang kotor secara perlahan dan lembut agar tidak merusak serta kain.
  • Kemudian, bilas jaket menggunakan air bersih dengan cara mencelup-celupkannya saja dan kibaskan sebelum menjemur.
  • Jemur jaket di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung serta angkat setelah jaket kering.

2. Perawatan Kain Taslan

Tidak hanya bahan parasut yang membutuhkan perawatan yang baik dan benar, tetapi juga taslan. Ada beberapa tahapan merawat bahan taslan dengan benar agar awet termasuk cara mencucinya.

  • Saat menyetrika gunakan tekanan panas yang rendah dan kain atau sapu tangan sebagai lapisan agar setrika tidak menyentuh kain secara langsung.
  • Simpan jaket menggunakan hanger atau gantung dalam lemari untuk menghindari mudah kusut.
  • Saat mencuci merendam jaket taslan terlebih dahulu dengan air keran atau air hangat dan hindari detergen.
  • Gunakan sabun bayi atau shampo, lalu sikat dan remas perlahan untuk menghilangkan noda pada jaket.
  • Bilas menggunakan air bersih, kemudian peras perlahan jaket sebelum menjemurnya agar lebih cepat kering.

Demikian penjelasan tentang bahan kain parasut dan taslan untuk jaket yang biasanya beredar di pasaran. Dengan mengetahui jenis dan cara perawatannya tentu orang-orang akan lebih paham dalam memilih serta menggunakan secara tepat.

Posting Komentar untuk "Bahan Kain Parasut dan Taslan untuk Jaket"

chatarrow